Kamis, 29 Oktober 2015

Sejarah Lingga

Ø   
Sejarah Lingga


Monumen Ligga merupakan tugu peringatan yang diperuntukan untuk mengenang jasa-jasa Bupati Sumedang P.A. Suriatmaja yang meninggal sewaktu menjalankan ibadah haji dan dimakamkan di Mekkah. Oleh karena meninggal di Mekkah, beliau juga disebut Pangeran Mekkah. Jasa-jasa beliau bagi Sumedang antara lain di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial. 
Monumen Lingga merupakan bangunan permanen mempunyai dasar berbentuk bujur sangkar dengan panjang masing-masing sisi sekitar 10 m yang dilengkapi dengan sejumlah anak tangga untuk naik serta berpagar. Bagian atas dari dasar berupa bangunan berbentuk segi empat berteras, diikuti bangunan setengah lingkaran, kemudian diikuti bangunan segi empat, dan pada bagian puncak terdapat bangunan berbentuk bulat. Pada bagian segi empat yang di bawah bulatan ini terdapat inskrispi pada keempat sisinya.   Pada sisi barat terdapat inskripsi berhuruf cacarakan (huruf Jawa), pada sisi utara terdapat inskripsi berhuruf Latin berbahasa Melayu, sisi timur terdapat inskripsi berhuruf cacarakan, dan pada sisi selatan terdapat inskripsi berhuruf latin berbahasa Sunda.
Monumen yang berada tepat di tengah alun-alun kota Sumedang dibangun sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa Bupati Sumedang kala itu, yakni Pangeran Aria Suria Atmadja. Karena beliau dianggap sangat berjasa dalam mengembangkan kota Sumedang di berbagai bidang, seperti pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan, kesehatan, pendidikan dan banyak bidang lainnya. Beliau memerintah di kota Sumedang dari tahun 1883 sampai 1919. Beliau wafat di Mekah ketika sedang melaksanakan ibadah haji pada 1 Juni 1921.
Monumen Lingga sendiri dibangun oleh Pangeran Siching dari Belanda pada tahun 1922 yang kemudian diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu Mr. Dirk Fock, yaitu pada 22 Juli 1922. Pada saat peresmian monumen ini ikut hadir bupati Sumedang yang menggantikan Pangeran Aria Suria Atmadja, yakni Tumenggung Kusumadilaga dan beberapa pejabat Hindia Belanda dan tentunya orang-orang pribumi.
Monumen yang menjadi landmark Kota Sumedang ini merupakan bangunan permanen. Bagian dasar bangunan ini berbentuk bujur sangkar dan dilengkapi dengan sejumlah anak tangga serta pagar disetiap sisinya. Sedangkan bangunan utamanya berupa kubus yang sedikit melengkung disetiap sudut bagian atasnya. Pada bagian ini terdapat sebuah pintu yang dulu digunakan untuk memasukan barang, karena pada zaman dulu monumen ini digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang peninggalan bupati terdahulu.
Namun, sekarang semua barang yang tadinya disimpan di dalam monumen ini sudah dipindahkan ke Museum Prabu Geusan Ulun. Sedangkan dibagian paling atas monumen ini terdapat bangunan setengah lingkaran yang mirip dengan kubah masjid. Menurut beberapa sumber, ternyata kubah ini merupakan tempat pengambilan barang-barang dari dalam Monumen Lingga, karena sebenarnya kubah ini memiliki kunci dan bisa dibuka.
Monumen Lingga merupakan bangunan unik yang dibangun pada zamannya, karena pada saat itu seorang penguasa lebih sering membangun Tugu atau Prasasti untuk mengenang suatu hal,dan hingga pada sekarang monumen ini dijadikan sebagai lambang resmi Kabupaten Sumedang.



Kelompok 3
Ø  Adi Nugraha
Ø  Deni Hardiansyah
Ø  Ines Fauziah
Ø  Ridwan Nugraha
Ø  Rosy Ismayanti
Ø  Vivi Rahma Agus


8 komentar:

  1. Menurut saya teks cerita sejarah diatas pada bagian urutan peristiwa nya kurang jelas, dan tidak menjeleskan urutan kejadian yang terjadi hingga monumen tersebut disebut Tugu Lingga. Sebaiknya Cerita sejarah tersebut harus mencari beberapa fakta lain dan mencari sumber lain dari seseorang yang telah tahu di bidangnya

    BalasHapus
  2. * EUIS SETIAWATI

    menurut saya cerita teks sejarah diatas harus lebih di perjelas kembali untuk urutan peristiwa nya karena dalam urutan peristiwa cerita teks sejarah lingga di atas kurang lengkap, dan kurang di pahami atau di mengerti oleh pembaca

    BalasHapus
  3. Menurut pendapat saya, Dalam pemaparan cerit kurang terurut. seharusnya, sebelum menyampaikan deskripsi mengenai tugu lingga, alangkah lebih baiknya di ceritakan dahulu mengapa dan kenapa tugu itu di buat. selain itu, untuk penulisan singkatan harus diberi keterangan

    BalasHapus
  4. Dalam penulisan isi teks cerita sejarah harus tidak boleh ada singkatan seperti singkatan P.A .
    Seharusnya singkatan tersebut di perjelas agar pembaca tidak kebingungan.

    BalasHapus
  5. Nama: Siska Rizkia

    Menurut saya pada teks cerita sejarah diatas dalam urutan peristiwa nya kurang jelas, sebaiknya perjelas lagi agar lebih paham jika pembaca membaca teks cerita sejarah tersebut.

    BalasHapus
  6. menurut saya lebih menarik pake mitos nya hehe

    BalasHapus
  7. Nama : Yulia Jayanti
    dalam tekssejarah monumen lingga di atas menurut saya kurang tepat bila itu di sebut teks sejarah karena urutan peristiwa pembangunan bangunan lingga tersebut tidak di jelaskan sebaiknya d tambahakan fakta atau sejarah kenapa dan bagaimana monumen lingga itu di bangun,dalam spesifikasi penjelasan bangunan saya rasa sudan cukup jelas,terima kasih.

    BalasHapus
  8. Hadir Untuk Android dan iOS, Mainkan games Anapoker Online di Perangkat kami

    Cukup dengan daftar - Deposit - Main - Menang, Hanya sesimple itu lho, hanya di Anapoker

    Untuk Info lebih lanjut, Hubungi Anapoker
    Whatsapp : 0852 2255 5128
    Line ID : agenS1288
    Telegram : agenS128

    Kunjungi Situs Games Online Uang Asli Terpercaya Lainnya :
    link alternatif sbobet

    sbobet alternatif

    login sbobet

    link sbobet

    sabung ayam online

    adu ayam

    casino online

    poker deposit pulsa

    deposit pulsa poker

    deposit pulsa

    deposit pulsa

    deposit pulsa

    BalasHapus

Copyright © 2015 Dedi Irawan. Designed by Templateism