Tampomas adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Jawa Barat,
tepatnya sebelah utara kota Sumedang (6,77°LS 107,95°BT). Stratovolcano dengan
ketinggian 1684 meter diatas permukaan laut ini juga memiliki sumber air panas
yang keluar di daerah sekitar kaki gunung. Gunung Tampomas termasuk dalam area
Taman Wisata Alam Gunung Tampomas.
Gunung
tersebut merupakan gunung yang paling tinggi di bumi Sumedang, menyimpan mitos
yang belum terungkap. Kisah yang telah diwariskan secara turun temurun
menuturkan Gunung tersebut ratusan tahun dipandang sebagai tempat kekuatan
gaib. Orang pertama yang menginjakan kaki di gunung tersebut adalah Prabu
Sokawayana (putra Prabu Guru Haji Adji Putih) yang kedua, atau adik kandung
Prabu Tadjimalela. Beliau mengadakan perjalanan keliling ke daratan tinggi
tersebut atas perintah ayahnya agar memperluas wilayah pemukiman di sekitar
kaki gunung tersebut. Kemudian mendirikan Medang Kahiyangan artinya tempat
ngahiyang atau tilem. Dalam perkembangannya tempat tersebut disucikan menjadi
tempat keramat yang memiliki kekuatan gaib. Bagi seseorang yang menyempurnakan
ilmu disitu akan mampu ngahiyang atau hilang tanpa bekas.
Memasuki
abad ke-18,
Gunung Gede yang ada di Sumedang mengeluarkan suara yang menyeramkan. Suaranya
bergemuruh, dari puncaknya keluar asap bercampur debu yang menyala-nyala, dan
sepertinya gunung ini akan meletus. Rakyat Sumedang ketika itu sangat-sangat
kaget dan ketakutan melihatnya.
Pada
waktu itu Bupati yang menjabat sangat sayang dan welas asih kepada rakyatnya.
Didorong oleh rasa sayang kepada rakyatnya, beliau lalu menyepi atau bersemedi
memohon petunjuk dari paradewa.
Dengan
kesungguhannya berdoa, beliau bermimpi didatangi kakek-kakek yang memakai
pakaian serba putih dan memberikan petunjuk agar Bupati bersedia menyerahkan
keris pusakanya yang terbuat dari emas ditumbalkan ke Gunung Gede, agar rakyat
bisa lepas dari ketakutan dan kekhawtiran.
Setelah
itu Bupati bergegas berangkat ke puncak Gunung Gede, setibanya di puncak Gunung
Gede, Bupati melemparkan keris pusakanya ke kawah Gunung Gede. Seketika itu
juga suara yang menggelegar dan gempa pun langsung berhenti. Dan rakyat
langsung bersorak bersuka cita dan langsung sujud kepada Bupati sebagai tanda
terima kasih.
Pada
saat itu, Gunung Gede tersebut disebut dengan Gunung Tampa Emas (Menerima Emas)
oleh peduduk sekitar, dan seterusnya pengucapannya berubah jadi “Gunung
Tampomas”.
Gunung
Tampomas dihuni oleh berbagai jenis fauna seperti trenggiling, owa yang mukanya
berwarna hitam, lutung dan monyet biasa. Ada juga Harimau Lodaya, Harimau
Kumbang, Harimau Tutul, Meong Congkok, Landak, berbagai jenis ular dan
kaljengking.Adapun flora yang ikut menghuni gunung ini seperti Jamuju,
Rasamala, dan Saninten.
Gunung
Tampomas yang berdiri gagah dan indah yang terlihat di sekitaran kota Sumedang
ini memang tidak setenar gunung-gunung lainnya di Indonesia khususnya di pulau
Jawa, tetapi Gunung Tampomas mampu menghadirkan pesona alam yang indah dan
memberikan kepuassan bagi para pendaki yang berpetualang di alam bebasnya, dan
Gunung Tampomas juga melahirkan sejumlah cerita-cerita yang sarat akan sejarah.
Diantaranya adanya peninggalan Tapak (bekas) kaki Prabu Siliwangi Raja
Pajajaran yang terkenal akan kegagahan dan kesaktiannya, dan juga makam
Ranggahadi dan Istrinya yang menurut cerita rakyat mereka itu merupakan kerabat
dari Prabu Siliwangi. Dan di kawasan Gunung Tampomas di temukan juga Situs
peninggalan sejarah masa lalu, diantaranya seperti Batu bergambar, Pecahan
Arca, Pagar Batu, Piramida Kecil, dan Patung Ganesha. Situs Purbakala tersebut
di temukan di timur lereng Gunung Tampomas di sekitaran Ciputrawangi, Leuweung
Candi, Puncak Narimbang, Batu Lawang, Sawah Kalapa, Puncak Manik dan Blok
Cibenteng. Batu Kasur yang konon merupakan tempat tidurnya Prabu Siliwangi dan
Batu Padaringan yang konon di pakai tempat persembahan atau tempat musyawarah,
ini membuktikan bahwa kawasan Gunung Tampomas kaya akan keindahan alam, cagar
budaya serta sejarah dari keraja'an Pajajaran di masa ke-emassan-nya pada masa
lalu di tataran sunda.
Sumber : http://ujangkosasih.blogspot.co.id/2015/01/keindahan-gunung-tampomas.html
Penyusun :
Penyusun :
1.
Adi
Suryana
2.
Eva
Silfia
3.
Hidayat
Yuniardi
4.
Regista
Fernanda
5.
Ridwan
Syahrizal
6.
Tika
Yustikawati
(Kelompok 3, XII 4 - SMK Informatika Sumedang)
0 komentar:
Posting Komentar