Bandung yang dibangun oleh Gubernur Jendral Herman Williem Daendles
Pada Tahun 1809. Masa jabayan Daendles ialah 1808 sampai dengan 1809.
Peristiwa ini diawali dengan Pembangunan Jalan Raya Sumedang-Bandung
oleh Daendles. Daendles ini Memperkerjakan warga Sumedang tanpa
hentinya. Hingga Beberapa dari warga Sumedang tewas karena mengidap
suatu penyakit. Kerja Paksa ini di sebut dengan Kerja Rodi.
Pada saat kejadian para warga tewas. Pangeran Kornel mendengar kabar
tersebut, sehingga ia berencana untuk membela warga Sumedang. Pangeran
Kornel, Mengutus beberapa orang kepercayaan untuk melihat Lokasi
tersebut. Saat para orang kepercayaan itu kembali, mereka melaporkan
bahwa warga disana sangat memprihatinkan. Kenapa? bisa terbukti, warga
Sumedang disana bekerja dengan kedua tangan yang kosong tanpa bantuan
alat apapun.
Dan disaat itulah Pangeran Kornelberencana untuk melawan Deandles
secara terang-terangan dihadapan Warga Sumedang.
Ketika Pangeran Kornel menunggu kedatangan Daendles. Akhirnya dia
datang dengan menunggangi kuda dan ditemani oleh segelintir
pasukannya. Pangeran Kornel mencegat rombongan Daendles di Desa
Ciherang.
Daendles disambut. Ia begitu senang dengan sambutan warga disana.
Tanpa ada rasa curiga, Daendles mengulurkan tangannya pada Pangeran
Kornel. Dan betapa terkejutnya ia, ketika melihat Pangeran Kornel
membalas uluran tangannya dengan menggunakan tangan sebelah Kiri. Dan
betapa terkejutnya lagi dia, Saat Penguasa Sumedang ini menghunus
Keris Naga Sastra Di tangan Kanannya.
Pangeran Kornel menatap tajam pada Daendles hingga Keangkuhan yang ia
tunjukan menjadi Luntur seketika. Setelah itu Daendlrs bertanya pada
Pangeran Kornel, mengapa Sikapnya seperti ini. Tanpa ada rasa takut,
Pangeran Kornel menjawab bahwa pekerjaan yang ia berikan kepada rakyat
Sumedang begitu berat. Dan Akhirnya Pangeran Kornel mengajak untuk
berperang satu lawan satu. Karena ia tidak mau jika warga Sumedang
menjadi korban.
Medengar alasan tersebut Daedles menjadi luluh dengan keberaniannya.
Dan ia berjanji akan mengambil alih pekerjaan tersebut oleh pekerjaan
Zeni Belanda. Sedangkan takyat Sumedang hanya membantu saja.Tapi itu
hanya sebuah tipuan Dari Deandles, buktinya berapa hari kemudain
Deandles membawa pasukan Kompeni hingga terjadi pertempuran dan Rakyat
Sumedang membantu.
Lalu diakhiri dengan gugurnya pangeran Kornel beserta beberapa korban.
Dikarenakan Kurangnya keseimbangan antara Jumlah Prajurit Perang.
Dan Akhirnya jalan tersebut diberi nama Cadas Pangeran. Karena untuk
mengenang keberanian Sang pangeran Kornel. Kata "Cadas" Artinya Keras.
Sumber :
northeist.wordpress.com
http://www.berdikarionline.
http://bentang-seni.blogspot.
https://mobile.facebook.com/
0 komentar:
Posting Komentar